5 Hal Yang Berkesan dan Tidak Terlupakan Ketika Berhaji
5 Hal Yang Berkesan dan Tidak Terlupakan Ketika Berhaji
Flashback – 13 April 2014
Cuaca di Minggu pagi ini lumayan cerah. Di restorant hotel
yang nyaman ini, aku memilih sarapan cereal saja dan aku langsung menyeruput
susu cokelat hangat sambil tangan ini mengaduk-aduk cereal hangat di mangkuk
kecil. Tiba-tiba blackberry ku bergetar, ada pesan masuk sepertinya. Karena
sedang menikmati susu cokelat hangat ini, maka aku abaikan pesan yang masuk, “ah..biarkan
saja, nanti saja ketika selesai sarapan aku buka” ujarku dalam hati.
Tetapi blackberry ini terus bergetar seakan meminta aku untuk
membukanya dan akhirnya aku pun menyerah dan membukanya, ternyata suami aku
telpon. “Yank..lagi sarapan? Aku mau kasih tahu kalau kita diminta ketemuan
sama Bunda hari senin besok. Jadi kamu habis dari Tasik langsung balik saja
sama Pak Erwin ya..” kata suamiku yang saat ini sedang berada di Jambi.
“Oo..Ok, kalau gitu habis seminar langsung saja aku balik.
Semoga jalanan tidak macet nih” jawabku ke Pak Suami. Sambil pikiran ku
bertanya-tanya, ada apa ya?
Bunda yang kami maksud adalah owner dari Travel Haji Umrah
yang mana kami menjadi mitra bisnis perusahaannya. Aku dan Pak Suami, memang
kalau lagi jadwal padat, di hampir setiap weekend ada kegiatan mengisi seminar
dan jarang kami melakukan seminar bersama, aku seminar di kota A, Pak Suami di
kota B.
14 April 2014
Pagi-pagi kami tiba di kantor pusat untuk bertemu Bunda.
Ketika masuk ke ruangan kami masih bertanya-tanya ada apa gerangan. Setelah
ngobrol kurang lebih 30 menit, lalu Bunda berkata: “Bapak dan Ibu, mau Haji
ngga tahun ini? Kebetulan ini, ada pasangan yang mengundurkan diri tidak
berangkat tahun ini. Jadi Saya bermaksud mau menawarkan Bapak sama Ibu. Kalau
mau, silahkan tulis nama nya sendiri di dalam buku ini ya” begitulah
pemberitahuan dari Bunda kepada kami.
Kami langsung jawab “Mau” sambil menangis terharu..Ya Allah,
seluruh badan gemetar dengar berita gembira ini, kabar ini melebihi kabar
gembira apapun selama hidup aku. Haji adalah impian bagi semua umat muslim.
Haji saat ini waiting list nya lima tahun dan kami tidak perlu menunggu limat
tahun, sungguh rahasia Allah tidak ada yang pernah tahu.
September 2014
Labbaik
Allahumma Labbaik.Labaika Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni'mata
Laka Wal Mulk. Laa Syarika Lak. "Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku
penuhi panggilan-Mu."
Akhirnya
kami berangkat menunaikan ibadah Haji Plus selama 29 hari. Jujur sedih
meninggalkan ketiga anak-anak yang masih kecil, apalagi si bungsu masih usia 1
tahun dan masih ASI. Tapi semua kami serahkan kepada Allah, Insha Allah ada
Malaikat yang akan menjaga Malaikat-Malaikat kecil kami saat kami beribadah ke
Tanah Suci.
Ada Lima hal yang berkesan bagi aku ketika aku melaksanakan ibadah Haji bersama suami dan moment yang tidak bisa kami lupakan, momment itu adalah:
1. Melaksanakan Arbain Madinah - Mekkah
Ketika melaksanakan Arbain di Madinah dan Mekkah, suasana masih kami nikmati seperti suasana saat kami melaksanakan ibadah umrah. Iya saat itu aku dan Pak Suami sebelumnya sudah pernah berangkat ibadah umrah dan umrah pertama aku di bulan Maret 2014 di saat umrah pertama itulah aku berdoa di depan Baitullah aku minta segera Haji tahun 2014 ini juga.
Kalau Umrah, biasanya hanya 9 hari, 3 hari di Madinah dan 4 hari di Mekkah, tapi ketika Haji aku bisa merasakan 8 hari di Madinah dan 8 hari di Mekkah. Sangat puas sekali bisa setiap waktu sholat di masjid Nabawi dan Masjidil haram
Ketika umrah pertama aku minta Haji di tahun yang sama, secara logika manusia, melihat masa tunggu Haji Plus adalah lima tahun,
sudah tidak mungkin minta haji tahun ini juga, apalagi saat itu status aku dan
Pak Suami belum bayar nomor porsi. Tapi jika Allah berkehendak maka Miracle pun
pasti akan datang.
Malah
saat itu Pak Suami pun ketika tanya doa aku apa dan aku jawab minta haji, Pak
Suami malah ketawain doa aku. Katanya : “Mana mungkin sih minta haji tahun ini,
kita saja baru mau bayar April untuk DP Haji nya, terus kamu minta tahun ini
juga Haji? Ada-ada saja kamu Yank doanya (sambil ketawa)” dan yaa…inilah kami saat ini, kembali ke tanah
suci tapi dengan posisi kami sedang berhaji. Hati-hati dengan Niat dan Doa,
karena itu berdoa lah yang positif selalu, Yakin saja Allah akan mengabulkan
doa-doa kita. Allah itu sesuai prasangka hambanya.
2. Rumah Transit
Sebelum menuju ke Mina, para rombongan jamaah Haji menginap dua hari dulu di Rumah Transit. Rumah transit beda dengan hotel, walau tetap dapat makanan sehari 3 kali dan dapat kamar ber-AC tapi bedanya setiap lantai itu hanya ada 2 kamar mandi yang dipakai bergantian kurang lebih 10 sd 12 orang. Hitung-hitung belajar sabar antri dan mengatur waktu sebelum ke Mina. Nah di rumah transit ini lah kesempatan aku untuk bisa cuci baju. Karena memang disediakan mesin cuci juga walau hanya dua mesin cuci yang dipakai untuk 50an lebih jamaah.
3. Mina dan Maktab
“Yank..ayo siap-siap turun” ujar suamiku yang membuyarkan lamunanku. Akhirnya kami turun bis untuk menuju ke Maktab kami yang berada di Mina dan Maktab kami di nomor 75. Ya Allah semakin bergetar hati ini, air mata tidak berhenti menangis, maktab Haji ada di depan mata aku..
Iyaaa..ini
beneran, aku tidak sedang bermimpi, ini beneran terjadi Masya Allah
Tabarakallah. Tak berhenti-hentinya aku berterima kasih atas segala miracle
ini. Aku akan berada di Maktab ini selama lima hari kedepan Selama lima hari ini kami akan
melaksanakan wukuf di Padang Arafah dan Mabit di Muzdalifah lalu lempar Jamrah.
4. Wukuf di Padang Arafah
Inilah moment yang di nanti, puncak dari Haji adalah berdoa atau wukuf di Padang Arafah. Berdoa diantara waktu Ashar dan Maghrib dimana disitulah waktu Mustajab. Saat itu panas nya mantab sekali dan kami semua berdoa di dalam tenda terbuka secara berjamaah. Doa-doa awal di pimpin oleh Pak Kyai pembimbing Haji, selebihnya kita bebas memanjatkan doa dan boleh berkumpul bersama keluarga untuk berdoanya.
Masya Allah ya Allah..semua doa aku panjatkan ke pada Nya, mohon ampunan, mengucap syukur atas segala rahmatnya dan meminta keberkahan serta sehat juga umur panjang. Tidak lupa memanjatkan doa untuk Orangtua dan anak-anak. Air mata tidak pernah berhenti mengalir..sungguh ini moment terindah ku.
5. Mabit dan Lempar Jumrah
Kami melaksanakan Mabit di Muzdalifah untuk mengambil batu-batu kerikil yang akan kami lempar ketika melaksanakan Jumrah. Di Muzdalifah aku dan beberapa jamaah Haji tidur di alam terbuka tanpa ada tenda dan tanpa alas tidur atau matras, jadi kami bawa alas sendiri yaitu sajadah kecil atau selimut untuk alas tidur kami. Mabit ini hanya semalam. Aku tiba pukul 9 malam (karena menuju kesini pun bus nya perlu antri) dan kembali ke tenda mina jam 3 pagi untuk siap-siap melaksanakan lempar jumrah.
Jumrah dilakukan di tiga tempat yaitu:
4. Wukuf di Padang Arafah
Inilah moment yang di nanti, puncak dari Haji adalah berdoa atau wukuf di Padang Arafah. Berdoa diantara waktu Ashar dan Maghrib dimana disitulah waktu Mustajab. Saat itu panas nya mantab sekali dan kami semua berdoa di dalam tenda terbuka secara berjamaah. Doa-doa awal di pimpin oleh Pak Kyai pembimbing Haji, selebihnya kita bebas memanjatkan doa dan boleh berkumpul bersama keluarga untuk berdoanya.
Masya Allah ya Allah..semua doa aku panjatkan ke pada Nya, mohon ampunan, mengucap syukur atas segala rahmatnya dan meminta keberkahan serta sehat juga umur panjang. Tidak lupa memanjatkan doa untuk Orangtua dan anak-anak. Air mata tidak pernah berhenti mengalir..sungguh ini moment terindah ku.
5. Mabit dan Lempar Jumrah
Kami melaksanakan Mabit di Muzdalifah untuk mengambil batu-batu kerikil yang akan kami lempar ketika melaksanakan Jumrah. Di Muzdalifah aku dan beberapa jamaah Haji tidur di alam terbuka tanpa ada tenda dan tanpa alas tidur atau matras, jadi kami bawa alas sendiri yaitu sajadah kecil atau selimut untuk alas tidur kami. Mabit ini hanya semalam. Aku tiba pukul 9 malam (karena menuju kesini pun bus nya perlu antri) dan kembali ke tenda mina jam 3 pagi untuk siap-siap melaksanakan lempar jumrah.
Jumrah dilakukan di tiga tempat yaitu:
- Jumrah Ula, terletak dekat dengan Masjid Khoif. Jarak antara jumrah wusho dan jumrah ula adalah kurang lebih 156,6 meter.
- Jumrah Wusho, terletak di tengah antara jumrah Ula dan Jumrah Aqobah. Jaraknya antara jumrah Ula dan junrah Aqobah kurang lebih 117 meter
- Jumrah Aqobah, terletak paling dekat ke Mekkah. Pada 10 Dzulhijjah, jumrah yang dilontarkan hanyalah jumrah Aqobah. Rasulullah SAW melontarkan pada 10 Dzulhijjah selepas dari Muzdalifah setelah matahari terbit
27
Maret 2020
Tidak
terasa sudah enam tahun yang lalu aku melaksanakan ibadah Haji. Moment paling
terindah dalam hidup aku yang tidak akan bisa aku lupakan. Rasanya ingin lagi
merasakan Haji. Walau Alhamdulillah setiap tahun aku bisa melaksanakan ibadah
umrah tapi memang beda rasanya merasakan Haji karena rindu yang namanya wukuf
di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan menginap di Mina dengan tidur bersama
beberapa jamaah di dalam tenda yang hanya dilengkapi AC yang tidak seperti AC,
antri di toilet dan masih banyak lagi yang sangat membuat aku rindu suasana
itu.
Tahun
ini kemungkinan Haji ditutup sementara karena Corona virus yang sedang melanda
dan sudah menjadi pandemic global. Bagi teman-teman yang mungkin tadinya tahun
ini seharusnya menunaikan ibadah Haji, sabar saja, ini adalah bentuk ujian dari
Allah yang malah mungkin perlu di syukuri. Bersyukur bahwa Corona virus terjadi
sebelum keberangkatan Haji, jadi ketika Haji nanti, teman-teman Insha Allah
sudah aman dari Covid-19 ini.
Semoga
bagi teman-teman muslim yang belum ke Baitullah, aku doakan tahun 2021 Allah
berikan Miracle untuk bisa ke Baitullah menunaikan ibadah Haji. Aamiin YRA….
Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife
Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo
1 comment:
Mashaallah ya mbak..jadi kalo ada yg bilang ke baitullah itu panggilan maka bener adanya ya
Post a Comment